Friday, October 19, 2012

Kebiasaan Mengemudi Yang Buruk

Mengemudi dengan kebiasaan buruk di jalan raya akan mengakibatkan kekesalan yang dirasakan oleh orang lain sehingga makin lama akan menimbulkan stres. Parahnya, kebiasaan itu akan berbahaya bagi pengguna mobil lainnya. Berikut ini beberapa kebiasaan buruk saat mengemudi mobil menurut survei yang digelar lembaga ICM mewakili Kwik-Fit di Inggris, yaitu:
  • Jarak mobil terlalu dekat dengan mobil belakang.
  • Tidak memberikan tanda-tanda seperti sein.
  • Menyalip sembarangan.
  • Melewati lampu merah.
  • Berada di tengah jalan ketika melintasi jalur berkelok.
  • Terlambat mengerem.
  • Mengemudi dengan ragu.
  • Menikung dengan radius putar lebih besar dari idealnya.
  • Kecepatan tinggi di tikungan.
  • Melambatkan mobil, padahal lampu merah masih jauh.
Sumber : kompas.com

Tips Memilih Oli Mobil Yang Pas

Kekentalan 10/40 atau 5/30. Mesin-mesin seperti itu tidak cocok jika dipasangkan dengan oli berkekentalan 20/50 atau yang lebih kental. Belakangan banyak merek dan jenis oli mobil yang beredar di pasaran dengan spesifikasi yang kadang membingungkan. Oli mahal belum tentu baik untuk kendaraan. Alih-alih membuat performanya semakin ”greng”, justru ketika kita salah pilih, mesin menjadi tidak bekerja optimal bahkan mengurangi usia.

Inilah yang dipesankan Ivan Rastianto, Advertising & Promotion Manager Marketing Evalube Lubricants. Ada beberapa tips yang harus dipahami agar penggunaan oli cocok dengan karakter mesin mobil yang kita miliki. ”Habbit konsumen menanyakan ke mekanik. Iya kalau mekaniknya ngerti, kalau asal nunjuk merek yang mahal, belum tentu bagus juga,” sambarnya.

Agar lebih jelas, berikut penjabaran singkat tipsnya:

  1. Yang harus dipahami pertama kali adalah spesifikasi mesin kendaraan. Di buku manual pasti disebutkan teknologi mesin dan jenis oli yang cocok. Merek apa pun, pada dasarnya sama asal spesifikasinya bisa diterima oleh mesin mobil.
  2. Perhatikan tingkat kekentalan. Mobil-mobil masa kini, terutama yang sudah ada embel-embel VVT, VVTi dan sejenisnya. Minimum menggunakan oli dengan
  3. Perhatikan juga kode lain seperti API. API SM khusus untuk mobil-mobil beteknologi baru dirancang untuk memberikan kontrol endapan temperatur tinggi yang lebih baik. Untuk generasi sebelumnya, misalkan mobil keluaran 2004 ke bawah, dianjurkan pakai kode SL. Lalu ada kode SJ untuk 2001 ke bawah.
  4. Huruf ”W” yang terdapat di belakang angka awal, adalah singkatan dari ”Winter”. Misalnya SAE 15W-50, berarti oli tersebut memiliki tingkat kekentalan SAE 15 untuk kondisi suhu dingin dan SAE 50 pada kondisi suhu panas. Dengan kondisi seperti ini, oli akan memberikan perlindungan optimal saat mesin start pada kondisi ekstrim sekalipun.
  5. Oli synthetic biasanya disarankan untuk mesin-mesin berteknologi terbaru (turbo, supercharger, DOHC, dan lainnya), membutuhkan pelumasan lebih baik, di mana celah antar logam lebih sempit atau presisi. Hanya oli synthetic yang bisa melapisi dan mengalir sempurna.
  6. Boleh gonta-ganti merek oli, asal kode kekentalan sama. Sebaiknya tidak melakukan to up (menambah volume) karena terdapat sisa pembakaran di ruang bakar yang harus dibuang pada oli lama.
Sumber : kompas.com

Saturday, October 13, 2012

Mengemudi Malam

Banyak pengemudi yang memilih malam untuk melakukan perjalanan jauhnya. Namun, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum mengemudi malam, yaitu:
  • Tidur yang cukup pada siang hari agar stamina baik saat mengemudi.Seluruh lampu bekerja dengan baik dan atur tinggi sorot lampu depan jika terlalu tinggi atau rendah.
  • Gunakan nyala lampu mobil lain untuk mementukan jarak dan keberadaannya atau bentuk jalan terutama di persimpangan atau tikungan.
  • Hindari melihat sorotan lampu dari depan, karena akan menyilaukan mata.
  • Tak perlu ragu menggunakan lampu jauh bahkan klakson bila mencurigai ada hambatan di depan atau ketika melalui keramaian.
  • Hindari menyalakan lampu kabin, karena menyulitkan memandang ke luar mobil.
Sumber : Majalah AutoBild Indonesia 2009

Ini Dia 5 Pemeriksaan Dasar Setelah Mobil Mudik Lebaran

Budaya mudik memang tidak akan pernah hilang dalam menyambut lebaran. Dan tidak sedikit pengendara memilih untuk mengendarai kendaraan sendiri, untuk bisa sampai di kampung halaman mereka.Nah sudah pasti rasa lelah menghinggapi tubuh anda, dan begitu pula dengan kendaraan kesayangan anda pastinya. Oleh sebab itu Kepala Bengkel Plaza Toyota Parman Suanda berbagi mengenai 5 dasar pengecekan setelah kendaraan berlari cukup jauh menuju kampung halaman."Ada 5 dasar pengecekan yang biasanya dilakukan pengendara setelah melakukan perjalanan jauh(mudik)," ucap Kabeng Plaza Toyota Jalan Kapten Piere Tendean No.9 Jak-Sel, Parman Suanda.Mulai dari pengecekan rem, ganti kopling, ganti oil mesin, ada juga yang harus mengganti oli transmisi.

  1. Pengecekan RemJarak penggunaan kampas rem tergantung dari pengendaranya, namun biasanya untuk mobil varian transmisi otomatis itu setiap 20 ribu km sudah harus ganti. Sedangkan yang manual sedikit agak lama umurnya bisa mencapai 40 ribu km, meski semuanya tergantung si pengendara.Untuk mengetahui bila rem anda sudah semakin tipis sangat mudah. Diantaranya, bila diinjak akan terasa lebih dalam. Dan pengecekan pun harus segera dilakukan, kalau kampas remnya sudah tipis melewati batas yang ditentukan maka harus diganti.Kalau rem kendaraan anda masih menggunakan tromol dan kampas rem masih tebal, itu masih bisa di stel ulang. Kecuali untuk model cakram itu harus diganti piringan. 
  2. Pengecekan KoplingSecara umum kopling itu harus ganti per 70 ribu km, meski ada juga yang dibawah itu. Ada yang menggantinya per 50 ribu atau 60 ribu. Namun dipastikan ini juga tergantung kembali kepada pengendaranya, asal menggunakan kopling dengan benar dengan tidak menginjak terus pedal, kopling bisa lebih awet.
  3. Pengecekan oli (gantilah oli mesin anda)Di samping jarak tempuh yang jauh, kondisi macet juga memungkinkan derajat kekentalan oli juga bisa berubah dan jauh dari spesifikasi. Dan secara umum orang akan langsung mengganti oli mesin mereka. 
  4. Pengecekan oli transmisiBiasanya jarak pemakaian oli transmisi itu per 40 ribu km, soalnya oli transmisi saat ini sudah banyak yang bagus bagus. Selain itu saat ini spesifikasi mesin sangat mendukung. Namun tidak ada salahnya untuk anda melakukan pengecekan ulang, setelah melakukan perjalanan jauh.
  5. Pengecekan kaki-kaki kendaraanPengecekan kaki-kaki juga menjadi hal yang perlu ada cek ulang, seperti shockbraker dan lain-lainnya. Meski ini jarang tapi ini harus dicek kembali, terutama untuk pengendara yang belum mengecek kendaraan mereka sebelum berpergian jarak jauh.

Sumber : www.detik.com